Jumat, 07 Maret 2008

@LAMIAH

HUTAN


Hutan dikikis, fungsi hayati pun menghilang

BANYAK hutan ditebang. Yang menjadi korban bukan saja ekosistem di sekitar hutan, tapi juga manusia yang tinggal tak jauh dari hutan itu. Tak ada yang berubah, meski kegiatan penebangan hutan dan dampaknya begitu marak diberitakan. Begitulah nasib 'hutan pasca pemanenan'. Hutan hujan tropis merupakan ekosistem daratan yang paling kaya akan keragaman jenisnya di bumi. Namun dengan adanya kegiatan penebangan kayu, pertanian dan pemanfaatan hutan lainnya, luas hutan tropis ini menjadi berkurang dengan laju sekitar 12 juta ha (sama dengan luas Yunani) dalam setahunnya.

Hutan Produksi Pasca Panen Lindungi Satwa Liar

Bila dikelola dengan prinsip konservasi yang baik dan terarah, hutan produksi pasca pemanenan sebenarnya dapat melindungi satwa liar, demikian sebuah studi yang dibukukan dengan judul "Hutan Pasca Pemanenan: Melindungi Satwa Liar Dalam Kegiatan Produksi di Kalimantan". Dalam ringkasan eksekutif penelitian itu disebutkan bahwa deforestasi, degradasi hutan, dan perburuan memberikan dampak yang semakin meningkat dan mengancam berbagai spesies satwa liar di Kalimantan. Pemerintah Indonesia, telah berupaya sekuat mungkin untuk mengendalikan permasalahan dimaksud. Upaya itu, diwujudkan dalam serangkaian peraturan dan perundangan serta kesepakatan internasional mengenai hidupan liar. Namun, meskipun tindakan yang nyata dirasakan sangat mendesak, pencapaian tujuan konservasi masih menghadapi berbagai tantangan.